1.16.2011

Hati-hati Penipuan Bermodus Pembeli Rumah

Saya ingin sharing mengenai peristiwa yang saya alami pada Hari Sabtu, 15 Januari 2011 sekitar pukul 11.00 WIB. Peristiwa ini bukanlah peristiwa yang menyenangkan dan membuat saya beserta keluarga sangat terpukul. Pada awalnya saya tidak ingin banyak orang yang tahu, tetapi agar hal yang tidak menyenangkan ini tidak terjadi pada orang lain jadi saya akan mencoba untuk menceritakannya.

Pada Hari Sabtu 15 Jan 2011, Ibu saya mengiklankan rumah kami yang akan dijual di Harian Kompas. Sekitar pukul 08.00 WIB, kami mendapatkan telepon (melalui telepon rumah) dari seorang wanita yang mengaku bernama Lani dan mengatakan bahwa akan melihat rumah kami. Pada pukul 10.30 WIB, Ibu Lani datang dengan mobil Terios silver bersama seorang supir dan 2 orang anak lelakinya. Dia mengaku tinggal di daerah Pondok Indah dan berpenampilan sangat elegan dengan gaun berwarna hitam.

Saat melihat-lihat rumah kami, sang supir tetap menunggu di mobil. Ibu Lani dan 2 orang anaknya menunjukkan rasa ketertarikan yang sangat besar terhadap rumah kami. Mereka beralasan rumah yang akan dibeli ini untuk nenek (Ibu dari Ibu Lani) yang tinggal di Bandung dan akan pindah ke Jakarta. Dia juga menawar dengan sangat meyakinkan dari harga rumah yang kami tawarkan. Dia dan kedua anaknya terus berkeliling untuk melihat rumah dan menghabiskan banyak waktu saat melihat kamar utama. Setelah itu mereka bertiga duduk di ruang tamu dan berbincang-bincang. Salah satu anaknya meminta agar pintu depan rumah ditutup karena merasa kedinginan (saat itu sedang hujan). Lalu anak yang lain meminta ijin untuk buang air besar dan Ibu Lani meminta diantar untuk melihat kamar yang lain (kebetulan kami mempunyai 5 kamar untuk kos-kosan). Saat melihat kamar kos, Ibu Lani bertanya-tanya banyak hal dan menghabiskan waktu yang lama. Di saat yang bersamaan, salah satu anaknya berdiri berjauhan untuk mengawasi keadaan dan anak yang lainnya ada di kamar mandi. Saat itu kami tidak ada yang menemani kedua anak tersebut.

Setelah melihat kamar kos tersebut, Ibu Lani mengajak kembali ke ruang tamu dan mengatakan akan mengajak Ibunya kembali Hari Minggu untuk melihat rumah kami. Lalu mereka berpamitan untuk pulang.

Setelah beberapa jam kemudian, Ibu saya melihat tasnya dan ternyata sejumlah uang di dalamnya telah raib. Begitupun dengan kakak saya yang uangnya hilang di dalam dompet. Beberapa perhiasan Ibu saya yang disimpan di dalam laci lemari dan 2 telepon seluler juga turut hilang. Seluruh barang-barang tersebut berada di kamar utama.

Agar hal ini tidak terjadi lagi, saya akan mencoba mendeskripsikan ciri-ciri dari Ibu Lani dan Kedua anak laki-lakinya.


Ibu Lani
Berbadan kurus dengan umur sekitar 40 tahun. Berwajah oriental (chinese) dengan logat sunda. Rambut pendek lurus sebahu dan berpenampilan sangat elegan.
Anak Laki-laki I
Berwajah oriental dengan umur sekitar 17 tahun dan memakai anting salib di telinga kirinya. Bertubuh kurus dan mengaku bersekolah di Don Bosco.
Anak Laki-laki II
Berwajah oriental dengan umur sekitar 15 tahun. Bertubuh kurus dan mengaku bersekolah di Don Bosco.

Semoga tidak ada korban lagi dari para pelaku kejahatan ini dan selalu berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal. Jangan pernah tertipu dengan penampilan.

No comments: